Milan Akhirnya Tanpa Kaka
Kaka jadi pindah ke Real Madrid. Ini bukan mimpi tapi fakta. Tulang punggung Milan asal Brasil itu akhirnya harus menanggalkan seragam Milan yang dipakainya selama 6 tahun, beralih ke kostum Los Galacticos. Lumayan kaget mendengar berita ini, tapi itu biasa dalam sepakbola. Meski sempat menegaskan tetap akan di Milan musim ini , ternyata memang tidak ada yang tidak mungkin jika sudah bicara uang.
Bagaimana Milan tanpa Kaka? Jawabannya sudah pasti dan harus berubah. Pola permainan Milan di bawah Ancelotti kurang dari sewindu ini memang mengakomodir peran Kaka. Sosok Kaka sangat menonjol dalam keberhasilan Milan selama ini. Bukan penyerang murni dan juga bukan gelandang pekerja keras. Posisi Kaka lebih sebagai ‘penyerang lubang’ sekaligus pengatur serangan Rosonerri pada skema 4-3-2-1 atau 4-3-1-2.
Minus Kaka berarti Milan punya dua pilihan, mencari pengganti yang sekelas Kaka atau mengubah skema permainan selama ini. Di bawah pelatih anyar, Leonardo, option apapun pasti sudah masuk dalam hitung-hitungannya. Tapi saya melihat tampaknya Leonardo lebih akan memilih untuk mengubah sedikit gaya Milan ketimbang mencari pengganti peran Kaka. Alasannya sederhana, Leonardo ingin dilihat punya cita rasa dan warna tersendiri dan tidak mau dibilang berada di bawah bayang-bayang pendahunya.
Anggap saja, Andrea Pirlo juga minggat ke Chelsea mengikuti Carletto. Artinya, Milan hanya punya Seedorf dan Ronaldiho yang memiliki kemampuan mengatur permainan. Pembelian lebih dari satu gelandang menjadi kebutuhan yang mendesak. Gelandang bertahan untuk melapis atau bahkan menggantikan kursi Ambrosini/Gattuso. Sementara gelandang serang dengan kemampuan di atas rata-rata sebagai game creator .
Keteladanan Leonardo diharapkan akan ‘menghidupkan’ Ronaldinho yang permainannya terpuruk di musim pertamanya bareng Milan. Tanpa Kaka, adanya skenario khusus terhadap Ronaldinho dari sang pelatih agaknya tidak berlebihan. Sama-sama orang Brasil yang punya tanggung jawab besar mempertaruhkan nama masing-masing sesuai jabatannya.
Penyegaran komposisi skuad akan dilakukan Leonardo, yang disusul dengan pemantapan pola menyerang khas Brasil. Darah muda Leonardo yang lama di Italia, mengisyaratkat sebuah perubahan gaya permainan yang diprediksi hasil perpaduan Brasil-Italia. Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, menarik memang untuk melihat apa yang akan diperbuat Leonardo dalam 3 bulan ke depan buat Milan musim 2009/10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar