Kamis, 11 Juni 2009

Kalahnya Jakarta dari Bandung

Kalahnya Jakarta dari Bandung

Tekad Persija Jakarta menutup Indonesian Super League (ISL) 2008 dengan kemenangan atas musuh tradisionalnya, Persib Bandung, tak terwujud. Sekitar 3 jam lalu, bermain di Stadion Gajayana, Malang, anak-anak Jakarta harus mengakui keunggulan tim tamu dengan skor 1-2. Sebagai warga Jakarta saya berharap Persija bisa mempersembahkan kemenangan.

Permainan Persija sejujurnya tidak buruk. Cukup terkejut juga dengan skema yang diterapkan oleh Danurwindo, 3-5-2. Pasukan oranye bermain terbuka dan lepas. Terkesan sekali ingin menang tapi tetap aman. Beberapa peluang dari Bambang Pamungkas, Punaryo Astaman dan Robertino mampu dipatahkan oleh kiper Persib, Cecep Supriyatna, yang tampil bagus.

Fakta bicara bahwa Persib keluar sebagai pemenang lewat gol Airlangga Sucipto dan Christian Gonzales. Satu gol Persija dicetak oleh Fabian Lopes. Fakta lainnya adalah Persib ‘terpaksa’ menghabiskan jatah pergantian pemainnya di babak pertama. Sementara Persija menunggu hingga menit ke-75, untuk melakukan pergantian pemain. Semua itu sebagian fakta yang ada. Realita yang terjadi lapangan pun perlu kita simak.

Wasit Purwanto terlihat tidak tegas dengan menganulir gol Supriyono menit ke-2, lantaran Tema Mursadat terkapar di daerah gawang. Cukup mengherankan dengan apa yang dilakukan Purwanto. Awal kejadiannya adalah saat bola sepak pojok Ismed Sofyan membuat terjadinya duel udara diantara Leonard, Bambang Pamungkas (Persija) dengan Tema yang keluar meyongsong bola. Tema jatuh, bola ke luar kotak 16, Supriyono menghajarnya dengan tendangan volley, lansung masuk ke dalam gawang. Tidak ada suara peluit yang keluar dari Purwanto, itu artinya sebenarnya bola masih hidup. Aneh memang.

Berbeda dengan saat Airlangga dihadang oleh Aris Indarto di kotak pinalti pada sepuluh menit terakhir pertandingan. Purwanto tanpa ragu langsung menunjuk titik putih. Hasilnya, gol tendangan 12 pas Gonzales berhasil membawa Persib menang. Bukan sepakbola kalau tidak ada drama. Malam ini, drama itu harus dihadapi Persija. Sisi Bagusnya, anak-anak Persija tetap sportif. Protes adalah hal yang wajar, meski diganjar kartu kuning. Asal tidak berlebihan dan anarkis.

Ya, Jakarta harus mengakui kali ini Bandung-lah yang menang. Di putaran pertama, Persib harus tertunduk malu kalah 2-3 dari Persija di Stadion Siliwangi, kandang Persib. Kini giliran Persija yang kalah di tempat yang semestinya bukan menjadi markasnya.

Tidak ada komentar:

Arsip Blog