Tahun Kelahiran Yang Dirahasiakan
Saya pernah menulis soal orang-orang yang tidak mencantumkan nama AGAMA yang bersangkutan pada kolom AGAMA (religion) di situs jejaring sosial seperti : facebook. Kalau tidak mengisi, supaya kelihatan beda, biasanya orang-orang ‘nyentrik’ itu mengisinya dengan kata atau kalimat tidak yang sesuai dengan agama yang tertera di kartu identitas.
Sebenarnya ada hal lain yang menarik perhatian saya dan sering menimbulkan pertanyaan. Selain kolom AGAMA, ternyata kolom Tahun Kelahiran juga sering (sengaja) dikosongkan. Kosongnya Tahun kelahiran yang merujuk pada usia seseorang , sering saya temui. Baik laki-laki maupun perempuan. Padahal untuk pencantuman tanggal dan bulan kelahiran, mereka semua tidak pernah lupa.
Nah, kali ini saya coba mengangkat fenomena kenapa ada orang-orang yang tidak bersedia menulis tahun kelahiran. Saya lakukan ‘wawancara’ kecil-kecilan dengan beberapa orang yang bersedia maupun tidak dalam pencantuman tahun kelahiran di facebook.
Mungkin sebaiknya dimulai dahulu dari yang sisi orang bersedia menulis tahun kelahirannya. Tidak perlu jauh-jauh, saya adalah orang yang tidak punya masalah sama sekali dengan pencantuman tahun kelahiran. Bagi saya usia bukanlah identitas yang tabu untuk diketahui umum. Saya pun tidak memiliki tujuan dan alasan apapun untuk menutup-nutupi. Kalaupun saya tutup-tutupi, cepat atau lambat orang juga pasti bisa tahu. Intinya, tidak ada ruginya orang tahu usia saya.
Bagi sebagian teman, dengan memberikan info tahun kelahiran (usia) itu sama dengan cara berfikir yang open minded. Tidak punya pretensi tertentu dan yang lebih penting lagi adalah menunjukkan rasa percaya pada diri sendiri. Buat apa ikutan jejaring sosial jika untuk urusan yang tidak ada ruginya saja masih dirahasiakan?
Sementara buat kubu anti pencantuman tahun kelahiran, secara normatif, mereka beranggapan tidak ada hal yang mengharuskan untuk adanya tahun kelahiran. Alasan yang terdengar nyeleneh standard apalagi kalau bukan,”Suka-Suka gue dong!”. Kalau begitu, apakah artinya pencantuman tanggal dan bulan kelahiran menjadi harus? Mending tidak usah sekalian.
Untuk alasan yang lebih pribadi, rata-rata mereka malu dan merasa ketuaan (apalagi buat yang belum dapat jodoh). Maunya sih berteman sekaligus berpromosi diri, tapi masih minder sama umur. Ketika saya tanya soal ‘hanya’ tanggal dan bulan kelahiran yang sengaja ditulis, alasan mereka bisa macam-macam. Mulai dari ingin diketahui zodiaknya, supaya orang tahu saat ulang tahunnya, dan lain-lain. Kesimpulannya: biar dapat perhatian. Secara tidak langsung, memang orang yang melihat mungkin memberikan perhatian sekaligus pertanyaan, “Lahirnya tahun berapa?”
Ya, begitulah cara orang-orang memandang sesuatu yang sebenarnya sederhana tapi jadi kelihatan rumit. Padahal, kalau kita positif thingking dan yakin pada diri sendiri, pencantuman usia bukanlah hal yang ‘menakutkan’. Buat anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar