Sabtu, 30 Agustus 2008

Parodi Politik Yang Cerdas

Parodi Politik Yang Cerdas

Sejak beberapa minggu lalu sebenarnya saya ingin sekali mengungkapkan perasaan salut kepada program Kabaret Politik (KP) yang tayang tiap Kamis malam di Metro TV. Semalam (Kamis, 28 Agustus), saya kembali menyaksikan aksi Butet Kertarejasa Cs yang cerdas mengolah cerita berat dengan kemasan yang asyik dan berkelas.

Rombongan kabaret yang didukung pula oleh Ratna Riantiarno, Cornelia Agatha dan kawan-kawan ini menawarkan gaya dan format lain dari parodi politik yang sudah ada terlebih dahulu. Sungguh sebuah alternatif tontonan yang dalam bahasa sederhana kita bisa sebut ‘program bagus yang tidak biasa dan tidak murahan’.

Parodi politik yang sudah eksis duluan di televisi kita sudah terasa basi dan kurang intelek, dan ‘dangkal’. Formatnya masih seputar jalannya sidang parlemen atau kabinet dengan aneka plesetan dari tokoh politik/publik yang sesungguhnya.

Sebenarnya format plesetan seperti ini sudah ada di Amerika Serikat. Seperti biasa, kita menyebut diri mendapat inspirasi darinya (kalau enggak mau dibilang menjiplak). Dengan format dan bobot program yang biasa namun berusaha lucu, wajar jika masyarakat kelas menengah bawah menjadi sasaran empuk sebagai target penonton utama.

Sementara format KP memang kental dengan atmosfir teater. Akting dan tutur bahasa yang digunakan pun menunjukkan bahwa kualitas para pemain yang matang dari panggung seni itu berada di atas rata-rata. Terlepas berpatokan pada naskah atau tidak, suguhan akan sindiran/kritikan dibuat dengan cara yang elegan khas seniman. Sempat terpikir oleh saya, mereka pasti mempersiapkan banyak hal untuk menghasilkan pertunjukan luar biasa. Atau bagi mereka itu sudah hal yang biasa?

Namun perlu menjadi perhatian pengasuh acara agar memperhatikan audiens di studio banyak dari kalangan ABG. Bukan mengecilkan arti, tapi adik-adik kita ini sering terlihat kurang mengerti pesan dari banyolan yang digelar para pemain KP. Sayang saja, karya seni yang bagus tapi kurang diapresiasi oleh penonton yang menjadi bagian dari program bersangkutan.


Saya bukan juru bicara dari KP. Tapi jujur saya katakan bahwa program langka seperti KP layak dipertahankan. Kita tahu, penonton televisi kita didominasi oleh msyarakat yang butuh hiburan. Munculnya KP di stasiun TV dengan mayoritas berisi program berita dan punya rating tidak besar, KP memang punya sasaran mereka yang berintelektual serta punya selera humor tingkat tinggi.

Tidak ada komentar:

Arsip Blog