Minggu, 31 Agustus 2008

Akhirnya Ramadhan Datang Lagi

Akhirnya Ramadhan Datang Lagi

Tidak terasa, kita akan kembali menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Dini hari nanti (1 September 2008), adalah sahur pertama dari perjalanan puasa sebulan ke depan. “Wah! Udah puasa lagi aja nich!”, dalam hati selalu. Saya tidak mau munafik. Dalam kalbu, terbesit rasa berat untuk melaksanakan kewajiban ini. Mulai dari rasa malas, terkekangnya selera makan, menurunnya semangat kerja, dan lain-lain.

Bagi saya yang menjalankan ibadah keseharian dengan skala yang standar, jujur saja, beribadah dimana kita tidak makan dan minum serta menjauhkan segala perbatan munkar dan melakukan banyak kebaikan adalah hal yang tidak mudah alias berat.

Tapi entah kenapa saya tidak pernah tahu penyebab yang pasti, saya bisa mengatasinya meski memang berat. Setelah bertahun-tahun melakukannya, akhirnya paling tidak saya bisa menemukan jawabannya. Jawabannya adalah satu kata, MOTIVASI. Motivasi adalah kunci bagi saya untuk bertahan melaksanakan salah satu butir rukun Islam yang sarat makna ini.

Untuk lebih mudahnya, motivasi saya bagi menjadi dua, yakni motivasi religi dan kesehatan. Untuk motivasi religi, saya selalu meyakinkan diri sendiri bahwa inilah saatnya kita menebar amal baik demi pahala atau balasan yang baik pula untuk kita. Lebih dalam lagi, dengan berpuasa di bulan suci ini, kita memiliki kesempatan untuk lebih dekat dan mengenal Allah SWT.

Saya merasa bulan Ramadhan sangat berbeda dengan bulan lainnya (ini memang sudah jelas dalam Al Qur’an). Ritual dan kebiasaan dalam menjalankan ibadah puasa seperti; sahur, buka puasa dan lain-lain, juga membuat bulan ini menjadi punya nilai tersendiri. Suasana bulan Ramadhan terasa khidmat. Saya merasakan kehadiran Allah SWT, sang penguasa dunia dan akhirat, ada di dekat kita.

Motivasi kedua, kesehatan jelas juga punya peran penting. Secara klinis, berpuasa dalam rentang waktu yang cukup panjang akan mengeluarkan racun-racun dalam tubuh alias detoksifikasi. Ini membuat saya bersemangat untuk berpuasa dengan harapan racun-racun dapat diminimalisir dan tubuh bisa lebih fit. Sisi lain dari motivasi kesehatan adalah organ-organ pencernaan kita yang selalu bekerja keras sepanjang tahun, akhirnya bisa beristirahat lebih banyak.

Saya salut dengan beberapa teman dan orang-orang yang bekerja sangat keras melebihi saya , terkena panas dan hujan di waktu berpuasa, tapi tidak batal. Seakan tubuhnya menjadi kuat karena berpuasa. Hal ini juga merupakan pecutan bagi saya untuk bisa menjalankan kewajiban ini. Apalagi jika orang yang saya lihat itu adalah perempuan. Semangat saya semakin berkobar.
Hal yang menyedihkan adalah nanti saat-saat bulan Ramadhan tinggal menyisakan beberapa hari terakhir. Rasa sedih akan kehilangan satu bulan spesial setahun sekali sangat terasa dan menyentuh. Terlebih saat mendengar alunan takbir menandai kemenangan besar umat Islam, hati sering menangis sudah melewati bulan Ramadhan.

Meski sudah bertahun-tahun menjalankan, saya juga tidak pernah bisa menyempatkan diri untuk melaksanakan semua ibadah yang wajib maupun sunah. Walau demikian, saya tetap membutuhkan bulan suci ini sebagai sarana menjadi semakin dekat dengan Allah SWT. Apa yang saya utarakan paling tidak baik buat saya.
Ini hanya sebuah pengalaman dan apa yang saya rasakan dan amati semata saja. Jelas, berpuasa berat bagi mereka tidak mempercayai kebesaran Allah SWT. Saya pun terus berusaha menjadi lebih kuat dalam berpuasa. Dan tentunya, saya terus berusaha untuk lebih menambah ketakwaan kepada Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Arsip Blog