Minggu, 07 Juni 2009

Menanti Milan di Bawah Leonardo

Menanti Milan di Bawah Leonardo

Setelah delapan tahun berada di bawah rezim Carlo Ancelotti, menghadapi musim 2009/10, wajah Milan dipastikan akan berubah. Ya, Leonardo dipercaya oleh Silvio Berlusconi menukangi klub raksasa Italia dengan target meraih Scudetto dan tropi Liga Champions.

Agak mengejutkan sebenarnya akhirnya pilihan berada di kursi panas Milan itu jatuh kepada Leonardo, setelah sempat terhembus gosip Marco Van Basten sebagai kandidat menggantikan Carletto. Orang Brasil pertama yang menjadi allenatore Milan itu tidak punya pengalaman melatih klub sama sekali. Karirnya di Milan dimulai sebagai pemain, lalu pencari bakat, mediator pemain dengan klub, dan terakhir dirinya menyandang jabatan pada posisi direktur teknik. Leonardo bukanlah ujung tombak penentuan nasib tim dalam sebuah laga di Milan.

Meski begitu, Leonardo yang September nanti genap 40 tahun diyakini sudah matang betul dengan karakter Milan. Mulai dari gaya, kultur, problematika sampai persoalan teknis di San Siro, Leonardo bisa jadi lebih mumpuni dibanding Carletto. Memang Carletto juga mantan punggawa Milan. Namun periode antara saat menjadi pemain dengan saat menjadi pelatih Carletto, ada masa yang terputus lumayan lama. Sementara Leonardo, saat masih jadi pemain, pensiun, lalu mengabdi buat Milan, dilakukannya nyaris tanpa terputus. Hanya sempat 'singgah' ke Inggris sebentar saja.

Darah Brasil yang kental bisa terlihat saat Leo masih bermain. Salah satu prestasinya puncaknya adalah membawa Brasil menjadi jawara USA 94 mengalahkan Italia! Selain jenius dan rendah hati, Leo juga dikenal supel dan pandai melakukan pendekatan kepada pemain. Leo pun memegang teguh filosofi sepakbola menyerang. Inilah yang ditunggu banyak Milanisti saat tim kesayangan mereka dilatih oleh orang Brasil seperti Leo.

Kalaupun ada kendala besar yang akan dihadapi Leo nanti, pastilah soal komposisi skuad. Setelah Maldini gantung sepatu, tifosi tentu berharap ‘pasukan tua’ juga sadar diri. Masih terdapat banyak nama tua yang harus masuk daftar pensiun bagi sang pelatih. Perlu disaring mana yang masih layak dipertahankan demi keseinambungan pola tua-muda, mana yang tidak. Isu hengkangnya Kaka, Pato ataupun Pirlo ke luar Italia juga patut menjadi perhatian utama Leo. Sayang memang, jika pelatihnya sudah orang Brasil, tapi justru bintang Brasilnya pergi.

Apapun itu, kondisi terburuk pasti sudah diperhitungkan Leonardo. Si Kidal ‘datang’ ke bench Milan dengan rencana besar yang ada di kepalanya. Itu akan dilakukan dan diwujudkan. Milan sudah kembali ke habitatnya, Eropa. Target untuk menjadi raja Eropa juga tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kita tunggu saja apa yang akan dilakukannya 3 bulan ke depan dalam menyambut debutnya sebagai pelatih di dunia.

Tidak ada komentar:

Arsip Blog