Rabu, 21 Januari 2009

Obama, Secuil Harapan di Tengah Lautan Pesimis

Obama, Secuil Harapan di Tengah Lautan Pesimis

Euforia akan terpilihnya Barack Obama menjadi presiden Amerika Serikat (AS) ke-44 baru saja mencapai titik kluminasinya. Sekitar kurang dari 24 jam lalu, putra Afrika-Amerika itu secara sah sudah menjadi orang nomor satu di negeri Paman Sam.

Untuk pertama kalinya dunia menyorot begitu tajam pemilihan presiden negara adidaya yang kerap menjadi ‘polisi dunia’. Fakta ini beralasan karena profil Obama yang tidak murni Amerika (terlebih dalam dirinya ada darah negro) dan harapan-harapan yang diusung Obama dalam kampanyenya. Tidak ada kata lain selain solidaritas sesama atas nama perjuangan ras minoritas bagi seluruh umat manusia.

Tampilnya Obama bisa diistilahkan ‘tapat waktu dan tepat tempat’ (right time and the right place). Di tengah krisis kepercayaan masyarakat AS (bisa jadi juga dunia) akan kepemimpinan orang Republik yang carut marut, kebutuhan dunia akan sebuah langkah mendesak, dan tentunya figur alternatif yang menyegarkan. Muda, pintar, punya integritas dan bisa meyakinkan publik dengan harapan dan janjinya adalah modal kuat Obama bisa melenggang ke Gedung Putih.

Naiknya Obama menyedot perhatian banyak kalangan, tidak terkecuali Indonesia, yang memiliki serpihan sejarah perjalanan hidup Obama. Padahal jika disimak, sebenarnya secuil sejarah itu tidak memiliki esensi terhadap sukses Obama. Kita terlalu ge-er (gede rasa) bahwa terpilihnya Obama, berarti sekaligus menyeret nama harum Indonesia dan bisa punya pengaruh terhadap Indonesia.
Embel-embel Nostalgia menjadi jualan orang Indonesia yang juga menaruh harapan di pundak Obama. Angap saja, Indonesia ingin terlibat dalan kemenangan Obama (part of the winning team). Urusan sendiri saja masih berantakan, malah ikut-ikutan pemilihan presiden orang. Belum tentu juga, Obama nantinya akan memberikan sesuatu sesuai dengan yang diinginkan oleh Indonesia.
Agenda utama Obama di level internasional adalah konflik Timur Tengah yang sukar surut secara permanen. Saat konflik di Gaza memanas, tidak ada satu kalimat yangkeluar dari Obama untuk perdamainan. Hasilnya pun sudah bisa kita tahu dengan AS di bawah Obama. AS dengan Obamanya yang memang pro Israel tentunya akan lebih lunak dan memilih dialog serta perundingan.

Namun tetap saja, AS adalah AS siapapun presidennya untuk urusan Timur Tengah. Kemenangan Obama tidak mendapat reaksi positif dari orang Arab Palestina karena Israel dan AS adalah sebah poros kuat yang tidak menguntungkan buat mereka. Tidak banyak yang bsia diharapkan kepada Obama untuk menjadikan Arab Palestina kembali meraih hak-haknya.
Untuk urusan ekonomi, perlu diingat Obama adalah hanya seorang presiden AS, yang tentunya akan memprioritaskan kepentingan ekonomi AS (dan tentunya sekutunya). Untuk konteks hubungan internasional, kepentingan ekonomi AS biasanya selalu berjalan selaras dengan jalannya kebijakan politik luar negerinya.
Kebijakan politik luar negeri sendiri bisa dikonversikan menjadi kepentingan politik AS yang mutlak bagi AS namun juga berstandar ganda bagi negara lain. Ini yang perlu menjadi perhatian semua negara. Lihat saja bagaimana baru pagi-pagi, Hugo Chaves sudah ‘marah-marah’ kepada Obama yang dinilainya mencampuri urusan dalam negeri Venezuela.
Harapan akan perubahan adalah hal yang diperlukan untuk keluar dari multi krisis. Dengan harapan kita bisa memiliki semangat untuk menuntaskan tujuan-tujuan perbaikan dan perubahan yang sudah dipatok. Meski demikian, tentunya harapan tidak perlu menjadikan kita bersikap berlebihan terhadap Obama yang masih nol prestasi kepresidenannya.
Optimis boleh saja, tapi perlu juga realistis melihat bagaimana dunia dengan berbagai konflik dan krisisnya yang sudah ada dan menanti Obama. Ada yang pesimis, wajar saja. Buat yang pesimis tentunya memiliki alasan historik akan kiprah AS selama ini. Namun harapan tetap saja harapan. Kita hanya bisa berharap Obama bisa lain daripada yang lain atau paling tidak bisa membuat dunia lebih sejuk dibanding masa-masa sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Arsip Blog