Senin, 20 Oktober 2008

Milan Mulai Tajam

Milan Mulai Tajam

Kemenangan 3-0 Milan atas Sampdoria di giornatta ke-7, Minggu (19/10/08) memperlihatkan Milan yang kian tajam. Dua gol koleksi Ronaldinho di laga itu paling tidak semakin memperkuat alasan kenapa Galliani memboyong pemain bintang itu ke San Siro.

Rahasia sukses akhirnya Milan bisa masuk ke papan atas setelah terseok-seok di 3 partai awal, adalah ritme permainan dan pola yang mulai ditemukan oleh para punggawa merah-hitam.

Ritme permainan Milan 08/09 tetap sama dengan Milan sebelumnya. Hanya saja, harus diakui, jika musim lalu aroma Brasil kental bersinar dari Kaka, kini ada Ronaldinho yang juga memancarkan gaya Samba buat permainan Milan. Memang masih ada Pato, namun karena Kaka dan Ronaldinho memiliki kemampuan lain sebagai creator dan Pato sebagai eksekutor, maka hanya dua nama terdahulu yang lebih dominan.

Lini tengah sebagai sumber ritme permainan, makin hari main terlihat dominasinya. Lihat saja saat Milan memenangi derby Milan atas Inter 1-0. Seedorf, Gattuso dan Ambrosini seakan tidak ingin melepaskan daerah itu dirampas oleh lawan. Menekan lawan, memperlambat tempo dan menciptakan manuver berkelas, semuanya berasal dari lini tengah.

Lalu, pola permainan. Pola 4-3-2-1 memiliki kecenderungan bermain menyerang. Ini yang saya suka. Dengan deretan pemain top yang punya jam terbang tinggi, Milan seharusnya memaksimalkan daya gedornya. Tiga gelandang yang sederet, adalah tembok sekaligus senjata yang ampuh dalam bertahan maupun menyerang. Sementara 2 penyerang lubang, Kaka dan Ronaldinho, menjadi penyeimbang lini tengah serta jembatan bagi 1 orang striker.

Sayang, seringkali, pelatih Carletto sering ragu memainkan pola ini jika melawan musuh tertentu. Padahal ia harusnya punya pendirian yang teguh,”Tidak peduli dengan lawan, kami bermain dengan cara kami”. Dengan bermain dengan pola menyerang, Milan bisa lebih sukses.

Syaratnya, barisan belakang harus kuat. Menghadapi musuh yang relatif lebih lemah, Milan bisa memainkan para pemain uzurnya. Namun jika menghadapi lawan dengan serangan balik yang cepat, menurunkan pemain seperti Maldini, Favalli,dll sangat beresiko. Barisan tengah pun tidak perlu khawatir jika tembok pertahanan sudah kokoh.

Milan tetap butuh satu pejuang di lini belakang yang muda dan segar. Kita tunggu saja pada bursa transfer Januari nanti.

Tidak ada komentar:

Arsip Blog