Jumat, 27 Juni 2008

Turki Yang Mengesankan, Rusia Yang Antiklimaks

Turki Yang Mengesankan, Rusia Yang Antiklimaks
Akhirnya tim-tim unggulan melaju ke partai puncak Euro 2008 kali ini. Jerman dan Spanyol berhasil menahan laju langkah lawan-lawan mereka yang tadinya diharapkan mampu melanjutkan kejutan di pentas sepakbola empat tahunan itu. Jerman dengan susah payah mengalahkan Turki 3-2 di Basel, sementara Rusia bermain antiklimaks dalam partai balas dendam kontra Spanyol. Anak buah Guus Hiddink itu kembali menelan kekalahan telak dari tim matador, kali ini dengan skor 0-3.
Buat Turki, meski kalah mereka telah mempertontonkan pertunjukkan yang mengesankan. Bermain dalam keadaan pincang karena absennya pemain-pemain inti lantaran cidera dan sanksi hukuman, pasukan Ottoman tetap bermain lepas tanpa beban seperti biasanya, serta dengan militansi tinggi tentunya. Bermain dengan dengan pola 4-1-4-1 ala Turki terlihat mampu mengimbangi bahkan merepotkan tim Panser.
Di 3 pertandingan terakhir (Vs Swiss, Rep. Ceko dan Kroasia) Turki selalu tertinggal terlebih dahulu sampai mereka berhasil membalikkan keadaan dan menang. Kali ini justru berbeda, mereka unggul terlebih dahulu hingga akhirnya gol Lahm mampu mencetak gol kemenangan Jerman 3 menit sebelum bubaran. Tragis. Biasanya Turki yang membalikkan keadaan, kali ini musuh merekalah yang melakukan hal tersebut. Saya sempat bicara dalam hati, biasanya tertinggal tapi kali ini unggul terlebih dahulu. Jangan-jangan Turki akan tersisih.
Memang karakter Jerman yang kuat akhirnya diperlihatkan dalam partai ini. Mereka memiliki mental juara. Turki yang terbukti memiliki daya juang tinggi kali ini harus menyerah dengan tim yang lahir dari kombinasi kematangan dan mental super.
Sementara Rusia yang diharapkan bisa menuntaskan dendam terhadap Spanyol, justru bermain tidak seperti saat menjungkalkan Belanda. Anak-anak Rusia terkesan bermain dengan beban dan ragu. Irama permainan Spanyol justru membuat pertandingan menjadi milik Torres Cs. Spanyol juga mampu menjadi penguasa lini tengah permainan .
Apakah karena faktor hujan? Seperti kita ketahui, Rusia dihajar 1-4 oleh Spanyol di fase group di bawah guyuran hujan deras pula. Saya tidaktahu persis.Tapi yang jelas, Rusia tidak mampu melakukan determinasi yang berarti kejantung pertahanan Spanyol. Sebaliknya, pertahanan Rusia sangat rapuh dan penuh lubang, dan hal ini berbeda saat bertanding melawan Belanda. Saat Rusia sedikit menemukan celah menggempur pertahanan Spanyol, justru Spanyol mampu melakukan permainan cepat dan efektif yang akhirnya kembali menyulitkan Rusia.
Meski gagal melaju ke final, prestasi kedua tim underdog ini tetap harus diapresiasi melihat kejutan yang mereka berikan pada turnamen kali ini. Sekali lagi, faktor pelatih dan militansi tim menjadi jawaban atas langkah mereka hingga ke semifinal di Euro 2008.

Tidak ada komentar:

Arsip Blog