Spanyol Lebih Menunjukkan Kelasnya
Laga puncak Euro 2008 akhirnya melahirkan juara yang memang memiliki kelas dunia sesungguhnya. Spanyol mengalahkan Jerman 1-0, sekaligus tampil sebagai kampiun sejati dengan torehan 6 kali kemenangan dalam 6 partai yang dilakoninya sepanjang perhelatan akbar empat tahunan sepakbola Eropa itu. Hanya Italia yang mampu menahan keperkasaan David Villa Cs hingga memaksa dimainkannya drama adu pinalti. Final yang oleh banyak pengamat diberi gelar Perang Mental versus Teknik, tidak terbukti! Mental turnamen yang melekat kuat pada Pasukan Panser tidak terlihat dalam duel itu. Justru mental bertanding yang dipadu dengan kemampuan teknik tingkat tinggi yang dengan baik diperagakan oleh Spanyol.
Sebelum partai final, pengamat sangat berharap Jerman dapat bermain lebih baik ketimbang saat duel kontra Turki. Saat mengalahkan Turki, Jerman tidak bermain lepas dan terbebani dengan gaya serta mental pasukan Turki yang bermain nothing to lose. Diharapkan Jerman bisa berjuang seperti saat menjungkalkan Portugal 3-2 di perempatfinal. Di laga itu, Jerman bermain lepas dan tidakterpengaruh gaya bermain CR7 Cs.
Laga puncak Euro 2008 akhirnya melahirkan juara yang memang memiliki kelas dunia sesungguhnya. Spanyol mengalahkan Jerman 1-0, sekaligus tampil sebagai kampiun sejati dengan torehan 6 kali kemenangan dalam 6 partai yang dilakoninya sepanjang perhelatan akbar empat tahunan sepakbola Eropa itu. Hanya Italia yang mampu menahan keperkasaan David Villa Cs hingga memaksa dimainkannya drama adu pinalti. Final yang oleh banyak pengamat diberi gelar Perang Mental versus Teknik, tidak terbukti! Mental turnamen yang melekat kuat pada Pasukan Panser tidak terlihat dalam duel itu. Justru mental bertanding yang dipadu dengan kemampuan teknik tingkat tinggi yang dengan baik diperagakan oleh Spanyol.
Sebelum partai final, pengamat sangat berharap Jerman dapat bermain lebih baik ketimbang saat duel kontra Turki. Saat mengalahkan Turki, Jerman tidak bermain lepas dan terbebani dengan gaya serta mental pasukan Turki yang bermain nothing to lose. Diharapkan Jerman bisa berjuang seperti saat menjungkalkan Portugal 3-2 di perempatfinal. Di laga itu, Jerman bermain lepas dan tidakterpengaruh gaya bermain CR7 Cs.
Melawan Spanyol di partai pamungkas, Ballack Cs ternyata kembali bermain dengan beban tersendiri dan kurang berani mengambil resiko. Jerman hanya mampu 'berkuasa' hanya 15 menit pertama saja. Setelah itu, penguasaan lini tengah ternyata menjadi milik Spanyol yang memang menumpuk 5 pemain. Terlebih, melihat aksi satu dua sentuhan pemain Spanyol di luar kotak 16, pemain belakang Jerman terkesan gamang menggalang pertahanan.
Secara tim dan individu pun, Jerman kalah segala-galanya dari Spanyol. Pemain-pemain Spanyol begitu percaya diri dan bermain dengan cara mereka sendiri tanpa terpengaruh gaya Jerman yang sudah tidak jelas sejak menit ke-16. Terlebih setelah gol Torres menit ke-33 dan digantikannya Phillip Lahm sejak babak kedua bergulir, permainan Jerman semakin tidak jelas dan tidak menggambarkan tim dengan reputasi kelas dunia. Anak-anak asuhan Joachim Loew dibuat frustasi dengan kuatnya pertahanan Spanyol.
Spanyol yang sudah unggul 1-0 terlihat semakin dominan dengan serangan baliknya. Sementara Jerman yang defisit 1 gol berusaha menekan Spanyol dengan melakukan umpan bola panjang ke kotak 16 Spanyol yang sangat membosankan. Malah permainan bola pendek dan merapat serta umpan terobosan, sebenarnya tim Matador bisa unggul setidaknya 3-0 dari lawannya itu. Partai final yang diharapkan akan menyuguhkan permainan menarik jauh dari harapan.
Secara tim dan individu pun, Jerman kalah segala-galanya dari Spanyol. Pemain-pemain Spanyol begitu percaya diri dan bermain dengan cara mereka sendiri tanpa terpengaruh gaya Jerman yang sudah tidak jelas sejak menit ke-16. Terlebih setelah gol Torres menit ke-33 dan digantikannya Phillip Lahm sejak babak kedua bergulir, permainan Jerman semakin tidak jelas dan tidak menggambarkan tim dengan reputasi kelas dunia. Anak-anak asuhan Joachim Loew dibuat frustasi dengan kuatnya pertahanan Spanyol.
Spanyol yang sudah unggul 1-0 terlihat semakin dominan dengan serangan baliknya. Sementara Jerman yang defisit 1 gol berusaha menekan Spanyol dengan melakukan umpan bola panjang ke kotak 16 Spanyol yang sangat membosankan. Malah permainan bola pendek dan merapat serta umpan terobosan, sebenarnya tim Matador bisa unggul setidaknya 3-0 dari lawannya itu. Partai final yang diharapkan akan menyuguhkan permainan menarik jauh dari harapan.
Walaupun demikian, paling tidak partai final Euro 2008 jauh lebih baik dari Euro 2004 yang jauh dari menarik. Jerman tidak bermain bertahan, Spanyol pun bermain terbuka. Namun harus diakui, Spanyol tetap bermain dengan kelas yang jauh di atas Jerman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar