Kalaupun menang, mungkin tidak pernah terduga sebelumnya Belanda bisa unggul cukup telak atas Italia,3-0. Kemenangan terbesar pertama pada semua partai yang sudah dimainkan di Euro 2008 sejauh ini. Juara Dunia 2006 itu dipaksa mengakui keunggulan pasukan Oranye yang bermain bagus dalam laga tingkat tinggi itu. Suka buat sisi oranye dan duka buat sisi Biru Langit. Tidak bisa dibayangkan bagaimana Donadoni akan dicerca habis-habisan oleh media Italia.
Tiga gol sukses calon kuat peraih gelar juara itu dikukuhkan oleh Ruud van Nistelrooy menit 26, Wesley Sneijder 31, dan Giovanni van Bronckhorst 79.
Melihat penampilan Van Der Saar Cs via televisi, terlepas dari gol kontroversial Nistelrooy, ada beberapa catatan atas sukses tim besutan Marco Van Basten itu.
Pertama, aksi permainan lini tengah Belanda sangat dominan dan punya daya determinasi tersendiri. Tampilnya Nigel de Jong dan Orlando Engelaar sangat menarik perhatian saya. Berada dalam posisi jangkar, De Jong dan Engelaar bermain disiplin dan mampu berduel dengan pemain kelas dunia macam Pirlo, Gattuso dan Ambrosini. Duet jangkar ini bisa meredam sekaligus bertindak sebagai jembatan kepada 3 pemain yang berada di belakang Nistelrooy (Van der Vaart, Sneijder dan Kuyt). Mereka juga bisa memainkan tempo permainan timnya. Daya jelajah dan ketajaman yang luar biasa juga ditunjukkan oleh seorang Sneijder. Pergerakan Si kecil jebolan Ajax ini berhasil membuat pertahanan Italia kelabakan. Gol yang diciptakannya adalah hadiah terindah buat hari ulang tahunnya yang ke-24 tepat pada hari pertandingan dilangsungkan.
Kedua, absennya Cannavaro yang digantikan oleh Andrea Barzagli ternyata membuat pertahanan Gil Azurri sangat timpang. Duet Materazzi-Barzagli di jantung pertahanan Italia terkesan kurang padu. Sudah lini tengahnya kewalahan, barisan belakang tidak mampu membuat tembok yang kokoh. Kelemahan Italia itu akhirnya membawa keuntungan buat Belanda. Berbeda dengan Belanda. Barisan belakang Belanda yang digalang André Ooijer dan Joris Mathijsen bermain taktis dan padu. Mereka pun sukses dengan membuat top score Bundesliga dan Seria Italia musim ini (Luca Toni dan Del Piero) tidak bisa melesakkan gol. Penampilan sang kapten, Van Der Saar di bawah mistar juga patut diacungi jempol.

Ketiga, meski tidak diperkuat Arjen Robben, penampilan Kuyt yang menggantikannya tidak terlalu mengecewakan. Dua buah assist yang dibuat pemain blonde ini adalah buktinya. Pergerakan dan daya juang khas Nistelrooy makin berbahaya saja. Ini yang membuat Van Der Vaart dan Sneijder bisa lebih brekreasi di second line. Kunci keberhasilan Belanda melibas Italia adalah keberhasilan penerapan pola 4-2-3-1 yang sempurna. Ditaruhnya 2 pemain jangkar dan 3 pemain bertipe penyerang sekaligus creator alur bola yang membuat Belanda bisa menguasai lini tengah permainan. Permainan semua pemain Belanda pun rata-rata konsisten hingga akhir pertandingan.
Masih ada 2 pertandingan sisa lagi di fase grup. Sejauh ini mental dan konsistensi pasukan Oranye sudah terbukti. Tinggal memelihara atmosfir kemenangan atas Italia untuk dijadikan motivasi menghadapi partai mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar