Senin, 05 Mei 2008

Momen Bagus Dari Kemenangan Atas Inter

Momen Bagus Dari Kemenangan Atas Inter
Akhirnya Milan benar-benar mampu membuktikan diri sebagai penguasa kota Milan sesungguhnya. Tidak pernah menang atas saudara mudanya itu dalam 2 tahun terakhir di Lega Calcio, jelas merupakan momentum kebangkitan Milan untuk menutup musim ini dengan masuk ke zona Champions. Kemenangan ini membuat Milan sejenak melupakan kegetiran kegagalan Milan musim 2007/08 dipentas Eropa, Lega Calcio dan juga Copa. Hanya Juara Dunia yang bisa dibawa pulang ke San Siro saja.
Kemenangan 2-1 atas pasukan Mancini itu tidak lepas dari permainan gemilang Inzaghi dan Kaka yang masing-masing mencetak 1 gol kemenangan Rossoneri menit ke-51 dan 56. Bahkan Kaka juga menyumbang assist atas gol yang diciptakan Pippo. Penampilan Kalac di bawah mistar juga perlu diacungi dua jempol. Beberapa kali kiper Australia itu berhasil mementahkan peluang emas dari Maicon, Cruz dan juga Crespo, yang mantan Milan.
Yang jelas Milan sudah berhasil meraup tiga poin penuh. Artinya pesta scudetto Inter paling tidak tertunda atau bahkan mungkin terancam. Milan pun kini bertengger di posisi 4, menggeser Fiorentina yang kalah 1-2 dari Cagliari. Sisa 2 partai lagi buat Milan adalah final-final yang mutlak tetap harus dimenangkan jika ingin berlaga di Eropa musim depan.
Carletto sempat membuat saya deg-degan dengan formasi yang diterapkannya. Favalli dipasang sebagai bek kiri. ia pun menumpuk 4 gelandang plus Kaka sebagai penyerang lubang di belakang Pippo. Yang membuat saya tersenyum di awal laga adalah tampilnya Nesta, Khaladze dan Bonera di lini belakang. Namun kekhawatiran saya terobati dengan permainan satu dua dan juga one touch yang diperagakan anak-anak Milan benar-benar menghibur.
Pertahanan Inter dibuat kalang kabut. Materazzi dan Rivas kelabakan membendung permainan cantik ala Milan. Mereka pun sering kehilangan bola. Teringat dengan segar, bagaimana Seedorf mencuri bola dari kaki Viera yang membuahkan peluang buat Milan. mancini pun harus memasang 3 striker (Cruz-Crespo-Balotelli) akibat kuatnya tembok pertahanan Milan. Gol Cruz menit ke-76 pun harus lahir lewat tendangan bebas.
Pirlo bermain kurang spesial di partai ini. Catatan khusus juga layak diberikan kepada Ambrosini yang menyandang ban kapten. Ambro bermain keras dan pantang menyerah. Resikonya, ia diganjar kartu kuning, demi menghentikan aksi meliuk-liuk Balotelli di babak kedua. Jankulosvi yang masuk menggantikan Favalli, juga bermain baik.
Sisi kekurangan Milan adalah sedikit "bermain'main" saat unggul 2-0. Kombinasi serangan di luar kotak 16 Inter terlihat mentah lantaran Kaka-Seedorf-Pato sering mengolah bola seperti sedang latihan di Milanello saja. Sebenarnya Milan pun bisa menambah gol kemenangan asal Pato bisa lebih berbagi dengan Kaka di pertengahan babak kedua. Dengan situasi 2 lawan 2, Pato terlalu lama menggiring bola di sisi pertahan Inter, bukan justru memberikan umpan terobosan kepada Kaka yang sudah berlari dari second line. Ini yang perlu diperbaiki.
Permainan Milan seperti ini yang sering saya nantikan. Dengan permainan seperti itu, Milan bisa menang dari Inter. Momen bagus itulah yang harus tetap dijaga. Di 2 partai sisa menghadapi Napoli (tandang), Udinese (kandang), Milan perlu menjaga ritme yang ada. Modal semangat kemenangan atas Inter harus tetap dijaga. Harus konsisten!

Tidak ada komentar:

Arsip Blog