
Menanti Kemenangan Pertama di San Siro
Milan memang raja tandang. Raja di luar Italia. Itulah kalimat yang bisa menggambarkan Milan saat ini. Milan dengan mantap menjadi juara Eropa setelah tuntas dengan misi balas dendam atas Liverpool di final Liga Champions Mei lalu di Athena.
Selang 7 bulan kemudian, Minggu (16 Desember) lalu di Yokohama, Jepang. Giliran Boca Juniors yang dilumat 4-2 dalam partai final Kejuaraan Dunia antar Klub. Luar Biasa!
Juara dunia dengan materi pemain yang rata-rata berusia di atas 30 tahun. Kunci keberhasilan Rosonerri adalah permainan indah syarat pengalaman disertai dengan strategi yang jitu dari sang allenatore, Carlo Ancelotti.
Namun mereka seakan kurang mendapat tempat saat berlaga di Seri A. Apa yang salah dari Milan? Hingga pekan ke-16, mereka belum juga bisa meraup 3 poin di San Siro. Saat terakhir menjamu Juve pun, Milan hanya mampu bermain kaca mata. Namun mereka bisa 'menggila' jika bermain dalam partai away. Lazio dibabat 1-5 dan Sampdoria dihancurkan 0-5 oleh Kaka Cs.
Bisa jadi motivasi dan konsistensi adalah faktor kurang gregetnya permainan Milan di liga Domestik. Karena harus membagi konsentrasi ke ajang Eropa (yang memang adalah habitat Milan), mereka sering kedodoran saat bermain di Seri A. Baik kedodoran tenaga maupun mental.
Kedodoran tenaga jelas karena faktor usia. Namun sebenarnya terlepas dari hasil yang tidak sesuai harapan itu, performa fisik pemain Milan bisa dikatakan fantastis. Milan Lab berada dibelakang penampilan anak-anak Milanello itu.
Kedodoran mental juga terasa. Mental menghadapi tim-tim Italia yang cenderung bertahan dan tidak cocok dengan gaya Milan menjadikan permainan Milan kurang berkembang. Sayang, saat menjamu Juve, Milan kurang beruntung. Padahal tim seperti Juve dan Inter adalah lawan yang disukai oleh Milan.
Faktor San Siro juga punya peran. Ada kendala tersendiri saat bermain di San Siro buat laga Seri A. Anak-anak Milan seperti terbebani dan mati akal jika bermain di sana.
OK, Minggu (23/12) ini adalah Super Sunday bagi Seri A. Inter menjamu Milan di San Siro yang juga adalah kandang Milan. Laga Derby De la Madonia ini pastinya akan seru. Apakah Milan bisa menang untuk pertama kalinya di San Siro musim ini? Kita tunggu.
Yang jelas konsentrasi Milan bisa jadi full untuk partai ini. Ini adalah partai terakhir sebelum libur Natal & Tahun Baru. Milan juga sudah mendapatkan segalanya dengan menjadi juara dunia. Lalu apalagi? Motivasi menumbangkan Inter sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Menjadi penakluk pertama Inter yang belum pernah kalah dan sedang berada di puncak klasemen adalah target Milan. Selain faktor tradisi derby dan juga aroma sentimen pribadi yang ingin bersaing dan membuktikan siapa yang terbaik akan menjadikan "perang" ini benar-benar panas. Masih ingat betapa murkanya Roberto Mancini saat mendengar ucapan Gattuso yang menyatakan bahwa Gelar Liga Champions lebih bergengsi 2 kali lipat dari gelar Scudetto.
So, dengan motivasi dan atmosfir positif yang ada di Milan, laga di San Siro nanti mudah-mudahan menjadi penutup yang manis akhir tahun ini bagi Milan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar