San Siro (masih) bukan kandang Milan
Wajar kalo gue bilang begitu. Gimana enggak? udah 9 pekan, tapi Milan belum pernah sekalipun meraup 3 poin kalo main di San Siro.
Menjamu Roma, gue yakin banget Kaka cs bisa membuat tim asuhan Spaletti itu tertunduk usai pertandingan. Alasannya sederhana aja, Milan kelihatannya udah masuk ke jalur kemenangan stabil, abis menang besar 4-1 atas Shaktar Donetsk di ajang Champions League. Catatan tambahan juga, laga itu digelar di San Siro.
Tapi ternyata, justru gol semata wayang Vucinic di menit ke-72 yang menjungkirbalikkan prediksi gue. Bahkan Roma sebenarnya bisa menang 2-0, kalo aja pinalti Rossi menit ke-81 bisa menjebol gawang Dida.
Milan benar-benar bermain tidak istimewa. Gue sempat kaget lihat formasi yang diturunkan Ancelotti. Maldini & Cafu jadi starter. Tau sendiri, Roma punya Amantino Mancini yang cepat dan juga ada Cicinho yang bikin assist atas golnya Vucinic.
Sementara Roma menumpuk 5 pemain di belakang. Milan yang harus menang, cuma 'menggantung' Gilardino di depan sendirian. Sementara Kaka ada di belakangnya. Kaka dan Gila punya peluang bagus buat mencetak gol. Sayang tendangan Kaka dan 2 kali sundulan Gila melebar tipis dari gawang Doni yang cuma melakukan 1 kali penyelamatan.
Kalo ada pemain Milan yang bermain bagus, pilihan gue jatuh ke kiper Dida. terlepas dari gawangnya yang kebobolan, Dida bermain luar biasa. Tercatat kiper jangkung itu melakukan 7 kali penyelamatan.
Ambrosini pake kena kartu merah segala lagi. Padahal saat wasit Rosetti memberi kartu kuning kedua buat dia, Ambro baru aja terima ban kapten dari Maldini yang ditarik keluar. Seeedorf juga tampil apa adanya. Kemampuannya kayak gak keluar. Variasi serangan juga kelihatan monoton. Mungkin ini yang dibilang sama Seedorf,bahwa kendala melawan tim Italia adalah lawan cenderung bermain tidak terbuka. Milan kelihatan sekali kesulitan melawan Roma yang bermain seperti itu.
Catatan gue, memasuki babak kedua, seharusnya Ancelotti berani memasukkan Inzaghi (yang sebenarnya udah bersiap di pinggir lapangan) untuk berduet dengan Gila. Pippo bisa gantiin Maldini. Barisan belakang biar aja 3 orang (Nesta, Kaladze & Cafu). Ada Ambro yang bisa jadi jangkar. Kalo di depan udah ada dua striker, Kaka dan Seedorf biasanya bisa lebih bebas buat merombak pertahanan lawan yang udah menggerendel itu.
Sekali lagi, permainan Milan masih labil. Berat buat Milan untuk mengejar Inter di puncak klasemen dengan selisih 11 poin. Gue melihat, mudah2an Ronaldo bisa cepat main. Ini bisa jadi momentum kebangkitan moral Milan di Seri A. Lawatan ke Sampdoria weekend ini, Milan harus tampil all out dan melupakan permainan buruk di San Siro semalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar