Public Speaker and Sharer. Founder of Public Speaking Clinic. Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) Award for Pelatihan Public Speaking Secara Estafet di Lokasi Terbanyak 2018.
Jumat, 27 Oktober 2017
CATATAN PENGABDI SETAN
Tanpa alasan jelas, hujan besar tak kunjung henti dari sore hingga malam ini membuat saya ingin berbagi catatan terkait film Pengabdi Setan garapan Joko Anwar.
Film horor lokal ini sudah saya nantikan pemunculannya sejak berbulan-bulan lalu. Setelah menonton, ekspektasi saya terhadap film remake ini lumayan terpenuhi. Setting 80annya detil, akting para pemainnya bagus dan efek horor yang dibangun sempurna.
Namun saya mencatat ada beberapa kejanggalan scene/adegan dari film horor Indonesia yang menurut saya terbaik hingga saat ini.
Beberapa kejanggalan scene/adegan film Pengabdi Setan 2017:
1. Bagaimana cara Nenek menuju ruang sembunyi?
Saat Ian main petak umpat dengan Nenek, Nenek bersembunyi di ruang luar (gudang?). Nenek tentu menuju ruang itu dengan kursi rodanya dan tetap berada diatas kursi rodanya sampai Ian berhasil menemukan keberadaannya. Pertanyaannya, bagaimana cara Nenek menuju ruang itu? Karena di beberapa scene lain, jelas diperlihatkan bahwa ada perbedaan tinggi (sekitar 30 cm) antara pintu keluar samping dengan jalan menuju ruang tempat Nenek bersembunyi. Atau ada akses lain?
2. Posisi Tidur Ian dan Bondi
Di scene awal yang memperlihatkan setting ruang tidur Ian dan Bondi. Saat Bapak chit-chat dengan Bondi, Bondi tidur di ranjang sebelah kiri dari jendela, Ian sebelah kanannya. Posisi kepala mereka pun menghadap ke arah pintu. Namun saat Bondi "berubah" paska kematian Nenek, posisi tidurnya menjadi menghadap jendela. Bahkan perubahan posisi terjadi lebih ekstrim saat Ian chit-chat dengan "teman-teman"-nya di jendela, posisi tidur Bondi menjadi di ranjang Ian.
3. Tukang Pijat Tuna Netra
Saat Rini dan Hendra bertamu ke unit rumah susun Budiman, muncullah tukang pijat tuna netra. Ada adegan yang lucu. Saat tukang pijat ini mengambil kaca matanya, dia seolah sedang melakukan kegiatan mengambil kacamata untuk dipakai layaknya orang normal. Biasanya, tuna netra kalau mengambil barang untuk dipakai, matanya tidak mengarah ke benda yang bersangkutan.
4. Bondi yang Kembali "Normal"
Bondi yang "berubah" paska meninggalnya Nenek, konsisten menjadi pendiam dan dingin. Namun mendadak menjadi normal kembali saat Bapak datang menjemput anak-anak di rumah Pak Uztad. Hal apa yang membuat Bondi bisa kembali "normal"?
5. Tali dan Katrol Sumur yang Kuat
Saat Bapak angkat Ian dari sumur, Rini dan Toni membantunya menarik dengan tali timba. Pertanyaannya, apakah katrol dan tali timba (yang biasanya terbuat dari karet) memang kuat menahan beban Bapak dan Ian? Lalu, bagaimana pula Rini bersama Toni bisa kuat menarik Bapak dan Ian keatas?
Ada juga beberapa kejanggalan lain. Tapi saya akan sampaikan di kesempatan lain.
Sorry, jadi spoiler deh buat yang belum nonton.
Terimakasih.
Dari yang sudah 3 kali nonton Pengabdi Setan.
Depok, 18 Oktober 2017
Mozes Sosa
#PengabdiSetan #film #movie #indonesianmovie
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar