Catatan Atas Kemenangan Perdana Persija di ISL 2009
Akhirnya Persija Jakarta mampu membawa oleh-oleh kemenangan dari turnya di kota Malang dalam rangkaian laga-laga awal Indonesian Super League 2009. Setelah kalah dari Arema 0-1 tiga hari lalu, beberapa jam yang lalu tim kebanggan ibukota berhasil menang dengan skor 3-1 atas Persema Malang di Stadion Gajayana. Sang kapten, Bambang Pamungkas (BP) menorehkan 2 gol (menit ke 35 dan 57). Sementara gol pembuka Persija dicetak oleh M. Ilham menit ke-14.
Harapan kita akan adanya perubahan skema dan gaya bermain Persija tampaknya dijawab dengan gambling oleh sang arsitek, Benny Dollo. Skema 4-2-3-1 akhirnya diterapkan Bendol setelah dalam laga kontra Arema ‘memaksakan’ pola 4-4-2. Formasi ini cukup berhasil apabila tolak ukurnya adalah skor kemenangan Persija. Namun ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan untuk perbaikan penampilan anak-anak Macan Kemayoran selanjutnya.
Faktor kegugupan ternyata masih kentara sekali. Pada 10 menit pertama, Persija sama sekali ‘tidak bermain bola’. Tim tuan rumah dengan leluasa mengobrak-abrik pertahanan Persija. Beberapa peluang hasil permainan cepat Persema serta kesalahan pemain Persija adalah situasi terjadi. Barisan belakang yang dikomandoi oleh Abanda Herman dan Baihaki terlihat rapuh menghadapi aliran bola cepat.
Beruntung Persija memiliki M. Yasir di bawah mistar. Penampilan kiper plontos ini sangat layak diacungi jempol. Jika BP terpilih menjadi pemain terbaik lantaran mencetak 2 gol, M. Yasir adalah pemain favorit dengan berbagai aksi penyelamatan gemilangnya. Tercatat lebih dari 5 peluang emas dan beberapa tendangan langsung anak-anak Malang yang berhasil dimentahkannya. Bahkan saya berpendapat, M. Yasir lebih kokoh dibanding pendahulunya, Hendro Kartiko.
Lini tengah adalah lini krusial yang cukup mengkhawatirkan. Belum ada gelandang yang menjadi pengatur serangan. Tidak ada play maker! Permainan Persija sepanjang babak pertama tak ubahnya melihat permainan gaya Inggris dengan kick and rush-nya. Persija terlihat benar-benar mengandalkan kecepatan dan kerajinan M. Ilham dan T.A. Mushafri dalam mengejar dan mencari bola. Begitu Caseres masuk jelang babak kedua usai, barulah terlihat irama permainan. Tapi itu setelah Persija unggul 3-1. Artinya tekanan bermain jelas lebih berkurang.
Terlepas dari permainan Persija secara umum yang jauh dari harapan, dua dari tiga gol yang tercipta jelas merupakan gol-gol istimewa. Gol Ilham lahir dari kejeliannya mencari ruang umpan terobosan. Sementara gol pertama BP adalah gol berkelas seorang striker dengan naluri membunuh yang tinggi.
Sisi baiknya dari kemenangan ini adalah moral bermain yang meningkat. Bendol dan pasukan jelas semakin tahu kekuatan dan kelemahan yang mereka miliki. Barisan pertahanan harus bisa lebih kuat lagi. Sementara lini tengah harus punya determinasi permainan. OK, selamat atas kemenangan perdananya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar