Jumat, 29 Mei 2009

Menanti Duel Persija-Persib

Menanti Duel Persija-Persib

Kompetisi memang belum melewati garis finish, namun Indonesia Super League (ISL) 2008 bagi Persija adalah masa lalu. Dengan sederet materi pemain beken yang dimilikinya, pelatih berpengalaman, dukungan suporter yang besar, target juara ISL 2008 di awal musim sebenarnya sangat realistis. Apa lacur, kendala non teknis yang dihadapi pasukan ibukota beserta manajemen, adalah salah satu sebab yang membuat target itu pupus tanpa hasil.

Mimpi indah dapat selalu berlaga di Jakarta akhirnya nihil. Alasan keamanan lokal adalah alibi kuat pihak kepolisian yang berbuah bermainnya Persija di Jawa Timur meski statusnya sebagai host. Pemasukan yang seret, berimbas pada kesejahteraan warga tim. Pernah hampir 3 bulan, pemain tidak bergaji. Bermain nomaden pun adalah hal yang sangat berat, baik secara fisik maupun psikologis.

Selain bertahan di papan atas ISL 2008, bidikan menjadi juara Copa Indonesia adalah tekad Macan Kemayoran yang paling mungkin. Beberapa lawan sisa di ISL 2008 yang menunggu untuk dihadapi salah satunya adalah Persib Bandung. Duel klasik antara musuh bebuyutan sejak era perserikatan ini sangat sayang untuk dilewatkan, terlebih buat Persija kemenangan adalah harga mati atas nama prestis klub.

Di pertemuan pertama, saat laga berlangsung di Stadion Siliwangi Juli tahun lalu, Persija sukses mempermalukan Persib dengan skor 3-2. Disaksikan oleh Wagub Dede Yusuf, permainan anak-anak Bandung kalah kelas dibanding bambang pamungkas Cs. Hasilnya, bobotoh marah, permainan sempat terhenti, dan kerusuhan di akhir pertandingan. Persib kena sanksi.

Kondisinya saat ini berbeda. Secara permainan, Persib sedang berada di atas angin. Persib masih ngotot untuk bisa jadi runner up, pun pasti akan berjuang mati-matian lawan Persija nanti. Komposisi skuad mereka juga ada perbedaan dengan putaran lalu. Yang paling menonjol adalah bergabungnya bomber Christian Gonzales. Si Lokomotif ini selalu menyulitkan Persija. Salah satu bukti terakhir, saat masih memakai kostum Persik Kediri di putaran pertama, ia adalah pecetak gol pertama kemenangan Persik 3-1 atas Persija di Senayan!

Berbanding terbalik, kinerja tim asuhan Danurwindo Persija justru sedang datar-datarnya (jika tidak mau dibilang di bawah standar). Secara hasil maupun permainan, Pesija naik-turun. Mereka baru menang dari Deltras Sidoarjo, 1-0. Itupun dengan susah payah.

Tapi saya melihat bahwa melawan Persib bagi Persija memang beda apapun masalahnya. Dalam keadaan apapun, jika lawannya Persib, wajib menang. Namun tekad harus dibarengi dengan modal lain. Selain bugar, suasana tim dan kedisiplinan pemain sudah menjadi tuntutan. Bagi saya, jika kondisi normal, coach Danur harus berani kembali menurutkan trio Bepe-Aliyudin-Greg sebagai starter. Perlu kecepatan dan determinasi untuk membongkar benteng Bandung. Beda jika tugas ini salah satunya dipercayakan kepada Lopes yang lambat.

Lini tengah semoga tetap menjadi milik Punaryo Astaman dan Robertino, sebagai pengatur serangan. Perhatian lainnya adalah performa Pierre Njanka yang cenderung turun. Beberapa kali, kebobolannya gawang Persija adalah karena ketidakdisiplinannya menjaga pertahanan. Dirinya terkadang seperti penjelmaan Hamka Hamzah, saat masih membela Persija. Sering naik menyerang, tapi kedodoran saat diserang balik.

Perlu tenaga ekstra dan cara bermain lebih bagus agar bisa melumat Persib untuk kedua kalinya musim ini. Meski nanti Persija sebagai tuan rumah, suasananya bisa dipastikan beda jika main di Jakarta dengan penonton. Ini yang perlu menjadi perhatian Jak Mania. Suntikan dukungan semangat khas mereka, akan membuat daya juang Persija berlipat.

Kita Tunggu..

Tidak ada komentar:

Arsip Blog