Minggu, 28 Desember 2008

Pertamina (Belum Tentu) Pasti Pas

Pertamina (Belum Tentu) Pasti Pas

Saya pernah menulis soal ini beberapa waktu lalu. Apalagi kalau bukan isinya tentang kinerja Pertamina yang dalam hal ini diwakili oleh para Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang belum tentu pasti pas, meskipun sudah berlabel Pasti Pas.

Ambil contoh, SPBU Pasti Pas di Jl. Dewi Sartika, Jakarta Timur dekat Bank Mandiri. Mungkin karena lahannya kecil maka fasilitas yang diberikan kepada pelanggan kurang maksimal. Tampilannya pun kotor. Mereka masih memakai bon yang ditulis, tidak ada mesin pencetak struk otomatis. Belum lagi bagaimana para awak SPBU yang terkesan bekerja kurang serius. Mereka hanya ‘robot’ yang bisanya berkata,’Mulai dari nol ya, pak”. Selebihnya diisi acara tertawa-tawa di antara mereka.

Saya masih ingat di bulan Mei 2008 saat detik-detik terakhir pemerintah berniat menaikkan harga BBM, salah satu SPBU Pasti Pas di Jl. TB Simatupang sejajar dengan Gedung Ratu Prabu 1 & 2. Mereka mengatakan bahwa premium habis. Sangat tidak masuk akal. Padahal di SPBU bukan Pasti Pas yang berjarak kurang dari 1 km, masih ada premium. Wajar jika saya menduga mereka sengaja menahan stok biar bisa dijual lebih tinggi demi keuntungan.

Yang lumayan adalah SPBU Pasti Pas di Jl. TB Simatupang, dekat Departemen Pertanian. Selain arealnya luas, fasilitasnya juga mendukung. Ada ATM Center, Mushola, Café, Toserba, Pencucian Mobil dan lain sebagainya.

Saya hanya ingin membagi cerita dari pengalaman dan pengamatan saya terhadap program yang kata iklannya sudah berada dibawah pengawasan lembaga audit internasional itu. Faktanya, masih ditemui fasilitas dan pelayanan yang tidak standar yang diberikan oleh mereka. Awalnya terlihat bersih dan rapi, namun beberapa bulan sudah kurang terawat.
Dengan standar yang berbeda-beda, sebenarnya SPBU Pasti Pas itu minimal punya fasilitas apa sih? Kalau cuma punya toilet dan pengisian air/angin gratis sih itu sama saja enggak jauh beda dengan SPBU Pertamina yang biasa. Soal takaran, perlu dipertanyakan lagi apakah hal ini benar-benar dikontrol oleh pihak yang berwenang?

Memang saya tetap mengisi BBM di Pertamina Pasti Pas. Karena saya harus memilih yang terbaik dari yang terburuk. Yang berlabel Pasti Pas saja seperti itu kualitasnya bagaimana yang tidak?

Selama ini Pertamina mendapatkan proteksi dari pemerintah. Saya hanya membayangkan jika untuk membuat Pertamina semakin ‘benar’ berbenah, pemerintah menetapkan kebijakan yang membolehkan SPBU asing boleh menjual BBM dengan harga subsidi alias sama dengan SPBU lokal. Biar mereka benar-benar tidak berlindung dan nyaman di balik label Pasti Pas saja.

Tidak ada komentar:

Arsip Blog