Musim Masih Panjang, Danurwindo Harus Waspada
Macan Kemayoran menunjukkan bahwa mereka tetap sebagai penguasa Jakarta setelah mampu melumat 'saudara muda'-nya, Persitara, 3-1, dalam derby sekaligus parta perdana kedua kesebelasan di ajang Indonesia Super Liga 2008, Senin 14 Juli kemarin. Tiga gol kemenangan Persija dicetak masing-masing oleh Greg Nwokolo, Aliyudin dan Abanda Herman. Sementara gol semata wayang Persitara dibuat oleh Ebendje Rudolf.
'Persija baru' di bawah besutan Danurwindo mampu menyajikan permainan yang menarik di tengah terpaan isu motivasi pemain yang sedang tidak baik karena persoalan gaji. Terlebih setelah ditinggal beberapa pilar tim di musim kompetisi sebelumnya, ternyata materi yang ada sekarang lebih greget. Persija terkesan tidak limbung dengan hengkangnya Atep dan Hamka Hamzah. Dengan formasi 4-1-3-2 dan gaya permainan agresif, Persija musim ini lebih menjanjikan.
Dipatoknya Punaryo Astaman sebagai jangkar di lini tengah memang memberi warna lain buat Persija. Selama ini (paling tidak di 2 musim terakhir) Persija tidak memiliki gelandang bertahan yang kuat dan punya visi seperti Punaryo. Keputusan Persija mempertahankan Robertino musim ini pun sangat tepat. Alur serangan dan tempo permainan 'tim merah batu bata' ini menjadi lebih bervariasi. Acungan jempol juga harus diberikan kepada pemain anyar lainnya, Greg Nwokolo yang bisa memberikan tekanan tersendiri buat pertahanan lawan.
Kembalinya Hendro Kartiko di bawah mistar tim ibukota juga memberikan catatan tersendiri. Sempat diragukan karena faktor umur, Hendro bermain bagus dengan berhasil mementahkan sejumlah peluang dari anak-anak asuhan Jacksen F. Tiago. Penampilan Leo Saputra yang keras dan rajin di posisi bek kiri juga menarik perhatian saya.
Hanya saja, mungkin karena masih 'pagi', Danurwindo terlihat kurang tegas menerapkan instruksi dan strategi. Masuknya I Wayan Mudana di pertengahan babak kedua setelah Persija unggul 3-0, justru membuat barisan tengah kuat. Mudana bermain tidak seperti biasanya. Barisan belakang juga akhirnya lengah dan harus merelakan 1 gol buat lawan yang tercipta di menit-menit akhir. Pertahanan Persija juga menyisakan beberapa celah yang mudah ditembus jika bertemu lawan yang berada di atas kelas Persitara. Duet Abanda-Leonard harus lebih diasah untuk membuat jantung pertahanan menjadi lebih kokoh.
Danurwindo juga perlu mewaspadai bahwa lawan-lawan berikut pastinya akan mengetahui kunci sukses Persija. Dengan cara lawan mematikan Robertino dan Punaryo, permainan Persija sangat mungkin akan berbeda. Rotasi pemain dan pola permainan Persija mutlak perlu diberi warna variasi. Dengan begitu Sang Mister Danur bisa menerapkan pola sesuai dengan komposisi pemain yang ada. Konsistensi adalah kunci utama bagi Persija mempertahankan permainan (yang lebih baik) seperti yang mereka lakukan pada laga perdana, dalam menjalani musim panjang kompetisi super liga 2008 ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar